Sisil Kasi
Hal pertama yg perlu diingat untuk menjadi sukses: lakukan segala sesuatu dari hati. janganlah mengeluh dengan masalah yg kita hadapi,karna mengeluh itu hanya akan membuat kita semakin terpuruk.belajarlah mencari solusinya dan tentukan mana yg baik untuk kita dan mana yg tdk baik untuk kita.
Selasa, 09 April 2013
Senin, 17 Desember 2012
Minggu, 16 September 2012
PENELITIAN EKSPERIMEN
A.
Pengertian
Metode eksperimen
merupakan bagian dari penelitian kuantitatif,dan memiliki ciri khas tersendiri
terutaman dengan adanya kelompok kontrol. Hakekat penelitian eksperimen
( eksperimen research )
adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat
perlakuan.
Pengertian penelitian eksperimen menurut para ahli :
1. Menurut
Hadi (1985), penelitian eksperimen
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari
suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.
2. Menurut
Ltin ( 2002),penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan
melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap
perilakuindividu yang diamati.
3.
Menurut Sukardi ,penelitian
eksperimen merupakan metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung
fenomena sebab akibat ( causal-effect
relationship)
4.
Menurut Sugiyono, penelitian
eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Berdasarkan defenisi dari beberapa ahli
tersebut ,dapat disimpulkan bahwa penelitian ekserimen adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treamen atau perlakuan
terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah
kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan
/tindakan/treamen pendidikan,terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis
tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan
lain.
B.
Karakteristik
penelitian
Ada tiga hal yang
menjadi karakteristik penelitian eksperimen yakni :
1. Manipulasi,
dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai
sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh perlakuan
/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan atau manipulasi.
2. Pengendalian,
dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan,
sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain kedalam
variabel atau membuang faktor lain yang diinginkan peneliti dari variabel.
3. Pengamatan,
dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada
pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukukannya terhadap
variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukan.
C.
Langkah-langkah
kegiatan eksperimen
Langkah- langkah dalam
penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan peleitian
lainnya.Langkah- langkah tersebut antara lain:
1. Melakukan
kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan.
2. Mengidentifikasi
dan mendefenisikan masalah
3. Melakukan
studi literatur dari beberapa sumber yang relevan,memformulasikan hipotesis
penelitian,menentukan variabel,dan merumuskan defenisi operasional dan defenisi
istilah.
4. Membuat
rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan :
a. Mengidentifikasi
variabel luar yang tidak diperlukan,tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi
proses eksperimen.
b. Menentukan
cara mengontrol
c. Memilih
rancangan penelitian yang tepat
d. Menentukan
populasi,memilih sampel (contoh) yang mewakili, serta memilih sejumlah subjek
penelitian
e. Membagi
subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen
f. Membuat
instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan study pendahuluan agar diperoleh
instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan
g. Mengidentifikasi
prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.
5. Melaukan
eksperimen
6. Mengumpulkan
data kasar dan proses eksperimen
7. Mengorganisasikan
dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan
8. Menganalisis
data
9. Menginterpretasikan
hasil,perumusan kesimpulan ,pembahasan,dan pembuatan laporan.
D.
Validitas
Validitas berarti dapat
diteimah atau absah.
Validitas berkaitan
dengan persoalan untuk membatas atau menekan kesalahan-kesalahan dalam
penelitian sehingga hasil yang diperoleh akurat dan nberguna untuk
dilaksanakan.
Suatu eksperimen
dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas
yang dimanipulasi,dan hasil tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di
luar setting eksperimental,sehingga ada dua kondisi yang harus diterima yakni
faktor internal dan ekspernal.
1. Validitas
internal
Validitas internal
mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk
akal penjelasan alternatif hasil,atau masuk akal dugaan sementara.
Dengan kata lain
,validitas internal berkaitan dengan dengan faktor-faktor penyebab terjadinya kebingungan. Cambel dan
Stanley (dalam Gay:1998) mengidentifikasi delapan ancaman utama terhadap
validitas internal yakni :
1. Historis,dimana
munculnya suatu kejadian yang bukan bagian dari perlakuan dalam eksperimen yang
dilakukan,tetapi mempengaruhi model,karakter dan penampilan variabel bebas.
2. Maturasi,dimana
terjadi perubahan fisik atau mental peneliti atau objek yang diteliti yang
mungkin muncul selama periode tertentu yang mempengaruhi proses pengukuran
dalam penelitian.
3. Testing,
dimana sering terjadi ketidak efektifan suatu penelitian yang menggunakan
metode test karena suatu kegiatan test yang dilakukan dengan menggunakan pra
test dan post test, apalagi dengan rentang waktu yang cukup panjang dan
terkadang nilai pra test dan post test yang sama.
4. Instrumentasi,
dimana jika dua test berbeda digunakan untuk pra test dan post test dan tes-tes
tersebut tidak sama tingkat kesulitannya,maka instrumentasi dapat muncul.hal
ini disebabkan kurang konsistennya instrumen pengukuran yang mungkin
menghasilkan penilaian performasi yang tidak valid.
5. Regresi
statistik, dimana sering muncul bila subjek dipilih berdasarkan skor ekstrem
dan mengacu pada kecenderungan subyektif yang memiliki kor paling tinggi pada
pra test ke skor yang lebih rendah pada post test atau sebaliknya.
6. Seleksi
subjek yang berbeda,dimana muncul bila kelompok yang ada digunakan dan mengacu
pada fakta bahwa kelompok tesebut
mungkin berbeda sebelum kegiatan penelitian dimulai.
7. Mortalitas,dimana
sering terjadi bahwa subjek yang terkadang drop out dari lingkungan penelitian
dan memiliki karakteristik kuat yang mempengaruhi hasil penelitian.
8. Interaksi
seleksi maturasi,dimana satu kelompok akan termaturasi dengan hasil kelompok
lain tanpa melalui perlakuan.
2.Validitas
Eksternal
Validitas
eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil peneloitian studi,dimana
dibutuhkan kemampuan suatu sampel populasi yang benar-benar digeneralisasikan
ke populasi yang lain pada waktu kondisi yang lain.
Jadi
validitas eksternal adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada popilasi,latar dan hal-hal lainnya dalam kondisi yang
mirip.
Campel
dan Stanleydalam Gay (1981) yang dikutip emzir (2009) mengidentifikasi beberapa
ancaman terhadap validitas eksternal diantaranya:
1. Interaksi prates-perlakuan ,dimana biasanya
sering muncul bila respon subjek berbeda pada setiap perlakuan karenamengikuti
pra tes.
2. Interaksi
seleksi –perlakuan ,dimana akibat yang muncul bila subjek tidak dipilih secara
acak sehingga seleksi subjek yang berbeda diasosiasikan dengan ketidak valitan
internal.
3. Spesifitas
variabel,adalah suatu ancaman terhadap yang tidak mengidahkan generalisasi dari
desain eksperimentas yang digunakan.
4. Pengaruh
reaktif, mengacu pada faktor –faktor yang diasosiasikan dengan cara bagaimana
penelitian dilakukan dan perasaan serta sikap subjek yang dilinatkan.
5. Inteferensi
perlakuan jamak,biasanya sering muncul subjek yang sama menerima lebih dari
satu perlakuan dalam pergantian.
6. Kontaminasi
dan bias pelaku eksperimen,sering muncul bila keakraban subjek dan peneliti
mempengaruhi hasil penelitian.
E.
Desain
eksperimen
Desain
eksperimen adalah suatu rancangan percobaan dengansetiap langkah tindakan yang
terdefinisikan, sehingga informasi yangberhubungan dengan atau diperlukan untuk
persoalan yang akan ditelitidapat dikumpulkan secara faktual.
Bentuk
desain eksperimen:
1. Pre-eksperimen.
Dikatakan
pre-eksperimen karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh.
Hal ini disebabkan karena mamsih ada variabel luar yang ikut beerpengaruh
teradap terbentuknya variabel terikat( dependen).Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh
variabel bebas (independen). Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya
variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Bentuk
pra-experimental designs antara lain:
a. One-
shot case study (Studi Kasus Satu Tembakan)
Jenis ini dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan
pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian.Adapun bagan dari one-shot
case study adalah sebagai berikut:
X
|
O
|
Perlakuan terhadap variabel independen
(Treatment of independent
variable)
|
Pengamatan atau pengukuran terhadap
variabel dependen (Observation or
measurement of dependent variable)
|
Dengan X = kelompok yang
akan diberi stimulus dalam eksperimen
O = kejadian pengukuran atau pengamatan.
Bagan tersebut dapat dibaca sebagai
berikut: terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya
diobservasi hasilnya.
Contoh: Pengaruh penggunaan Komputer dan
LCD (X) terhadap hasil belajar siswa(O).
b. One
Group Pretest-Posttest Design (Satu Kelompok Prates-Postes)
Jenis
ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan. Bagannya sebagai berikut :
Pengaruh
perlakuan: O1 – O2.
O1
|
X
|
O2
|
Pretest
|
Treatment
|
Posttest
|
Desain
ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan beberapa
ukuran
perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor historis (tidak
menghasilkan perbedaan O1 dan O2), maturitation (subjek penelitian dapat mengalami
kelelahan, kebosanan, atau kelaparan dan kadang enggan menjawab jika dinilai
tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan instrument penelitian.
Kejelekannya yang paling fatal adalah tidak akan menghasilkan apapun.
c. Static
group comparison (Perbandingan Kelompok Statis)
Desain
ini berupaya melengkapi kekurangan kelompok control, tetapi gagal dalam hubungan
memperlihatkan bahwa suatu perubahan telah muncul. Penelitian jenis ini
menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang satu
memperoleh
stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidakmendapatkan
stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan muncul dalam desain ini
adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti. Oleh
karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak.Adapun bagan desain
penelitian ini adalah sebagai berikut.
X
|
|
O1
|
|
|
O2
|
O1:
hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan, dan O2: hasil pengukuran satu
grup yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh
perlakuan: O1 – O2.
Ketiga
bentuk desain preexperiment itu jika diterapkan untuk penelitian akan banyak variabel
luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian
menjadi rendah.
2. True
Experimental Design ( eksperimen sebenarnya )
Disebut sebagai true
experiments karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal (kualitas
pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Sejalan dengan hal tersebut,
tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88) adalah untuk menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakanperlakuan dan
membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan. True
experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi
tertentu. Atau dengan kata lain dalam true experiments pasti ada kelompok kontrol
dan pengambilan sampel secara random. Selanjutnya, jenis penelitian yang
termasuk dalam true experimen desain adalah :
1. pretest-posttes control group design
Dalam
desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian diberi
pretest
untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group eksperimen dan
group
kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group eksperimen tidak
berbeda
secara signifikan.
Bagan
dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
R
|
O1
|
X
|
O2
|
R
|
O3
|
|
O4
|
Pengaruh
perlakuan adalah: (O2 - O1) - (O4 - O3).
2. posttest-only
control group design
Dalam
desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R).
Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak.
Bagan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
R
|
X
|
O1
|
R
|
|
O2
|
Pengaruh
adanya perlakuan adalah (O1:O2). Dalam penelitian, pengaruh perlakuandianalisis
dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada perbedaan yang signifikan
antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh
secara signifikan.
3. Factorial Design
Desain ini merupakan
modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan
kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruh perlakuan terhadap
hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian diberi pretest.Grup yang akan
digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh
nilai pretest yang sama.
Bagan penelitian ini :
R
|
O1
|
X
|
Y1
|
O2
|
R
|
O3
|
|
Y1
|
O4
|
R
|
O5
|
X
|
Y2
|
O6
|
R
|
O7
|
|
Y2
|
O8
|
Pada desain ini
semua kelompok dipilih secara
random,kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian
dinyatakan baik bila setiap kelompok
nilai pretestnya sama. Jadi O1=O3=O5=O7.Dalam hal ini variabel moderatornya
adalah Y1 dan Y2.
Tujuan dari desain ini
adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat
semua level dari suatu variabel kontrol atau apakah efek suatu variabel
eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel kontrol, selain itu
juga dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh
desain eksperimental variabel tunggal.
4. Quasiexperiments
Quasiexperiments
disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk desain ini merupakan
pengembangan dari trueexperimental design yang sulit dilaksanakan.Desain ini
mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain digunakan jika
peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh,
tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya.Dalam
eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek kesetaraan
maupun grup kontrol.
Bentuk-bentuk quasiexperiments antara lain:
a. Time
Series Design
Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak
dapat dipilih secara random.
Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai
empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan
grup sebelum diberi perlakuan.Jika hasil pretest selama empat kali ternyata
nilainya berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi tidak stabil dan
tidak konsisten. Setelah kondisi tidak labil maka perlakuan dapat mulai
diberikan.
O1
O2 O3 O4 X O5 O6 O7
|
b. Nonequivalent
control group design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control
group design, tetapi pada desain ini group eksperimen maupun group kontrol
tidak dipilih secara random.
Bagannya :
O1
|
X
|
O2
|
O3
|
|
O4
|
Langganan:
Postingan (Atom)